Pada kesempatan kali ini saya bercerita dengan menggunakan sebuah puisi (coba-coba).
Mudah-mudahan banyak yang suka.
Menunggu sebuah cahaya terang itu datang
Menanti siang panas di tengah padang
Menanti malam yang dingin
Menunggu sang cahaya menyambut pagi
Sendiri,
Sendiri diselimuti kabut tipis
Menanti cahaya yang menembusnya
Waktu,
Hanya dia yang bisa menjawab
Entah kapan?
Kau yang lama menunggu
Badanmu tidak seperti dahulu
Rapuh termakan waktu
Ribuan rayap memangsamu
Kau hanya diam
Tetap diam
Diam
Sampai cahaya itu datang
Menanti siang panas di tengah padang
Menanti malam yang dingin
Menunggu sang cahaya menyambut pagi
Sendiri,
Sendiri diselimuti kabut tipis
Menanti cahaya yang menembusnya
Waktu,
Hanya dia yang bisa menjawab
Entah kapan?
Kau yang lama menunggu
Badanmu tidak seperti dahulu
Rapuh termakan waktu
Ribuan rayap memangsamu
Kau hanya diam
Tetap diam
Diam
Sampai cahaya itu datang
Bagus adiiit...
BalasHapusAjarin motret dong :))
Aku suka deh format post-nya gini, sajak + foto, rasanya simpel tp kena aja.
Semangat adit!
Semangat menanti "diam" itu berbicara... :))
makasih ya mim...
BalasHapusga tau kenapa ak lagi suka sajak aja..
tp ga tw juga ni sajak, puisi, or cuma tulisan??
hehe..
bagus ditt... ga nyangka ternyata gubuk. haahaahaha *lemot mode on
BalasHapus