Sabtu, Juni 16, 2012

Cahaya Surga di Dalam Tanah

Siapa yang menyangka ada surga di bawah tanah Jawa?
Yogyakarta memang istimewa. Goa dengan kedaman 90 meter ini adalah goa tempat pembuangan orang-orang PKI (Partai Komunis Indonesia). Orang PKI yang ditangkap pada zaman Soeharto akan diikat di kedua ibu jari tangannya dan dijatuhkan dari mulut goa dengan keadaan hidup. 
Memang sedikit mengerikan sejarah dari goa ini. Disamping kengerian tersebut, kini goa Jomblang menjadi kawasan wisata extrim yang ada di Jogja. Tidak hanya wisatawan lokal saja yang datang, turis asing pun juga banyak yang datang demi melihat cahaya yang luar biasa di goa tersebut. Kabarnnya goa Jomblang yang berada di daerah Wonosai ini adalah salah satu goa yang memiliki cahaya terbaik di dunia.



Jumat, Mei 11, 2012

Hitam Putih Malioboro

Terpenjara di tanah Air

Sepion Kusir



Caping Gondrong


Mural Malioboro

Pasar Bringharjo

Perjuangan si Orange























Berbekal peluit,
tenaga di tengah tangan yang semakin menua,
berlindung rambut yang semakin beruban,
orange warna yang selalu setia
berteman dengan debu dan asap kendaraan,
Malioboro merupakan bank yang baik hati,
hingga nanti.

Selasa, Mei 08, 2012

Harapan Tertinggi










"Bawa harapanmu setinggi langit."
Begitulah kata mutiara yang diungkapkan banyak orang yang memiliki pengharapan terhadap sesuatu. Lampion adalah salah satu lambang sebuah pengharapan. Begitu juga dengan upacara waisak yang diadakan di Candi Agung Borobudur, Seribu (1000) lampion yang di terbangkan adalah seribu harapan yang ditinggikan pada penutupan upacara Waisak 2012.

Rabu, September 14, 2011

Restu Yang Maha Esa


Seperti itulah yang maha esa menciptakan manusia
Diciptakannya makhluk hidup yang berpasang-pasangan
Yang satu laki-laki dan yang satunya perempuan
Mereka mengikat janji setia, mengarungi bahtera

57 tahun lamanya bersama
suka duka ditanggung berdua



Rabu, Juni 02, 2010

Pantai Atas Langit

Pergiku menuju selatan
Daerah yang sangat jarang kudatangi
Dimana angin berkejaran
Menggulung ombak berderai

Butiran pasir yang sudah tak seperti dulu,
Sekitar 19 tahun yang lalu
Lama tak berjumpa suasana di tempat itu
Tak sampai kuinjakan kakiku

Memandangmu di tempat yang jauh
Mungkin aku takut,
Takut untuk turun dan terjun
Menikmatimu dari atas tebing ini

Rahaditya A. Nugraha (030610)



Selasa, Juni 01, 2010

Syair Kursi Kosong

Ternyata giliran saya masuk blog saya sendiri. Kalo gak salah inget foto ini di ambil oleh seorang sahabat saya pas saya lagi main gitar di rumah seorang teman di Purwokerto sana.
Menarik, ada seniman gagal sedang memetik senar-senar di atas lubang resonansinya. Tak sabar segeralah saya membuat satu sajak dengan foto ini.



Dawai-dawai gitar terpetik

Munculkan nada-nada

Lirih dan penuh perih

Untuk siapa ku bernyanyi?

Untukku,

Atau mungkin untuk orang lain

Ah, biar saja,

Percaya, pasti ada yang dengar

Suara sumbang nan lantang

Berisik!

Mereka menyuruhku diam dan berhenti

Suara sumbang nan lantang

Mereka menjauh dan pergi

Dan kursi itu juga ikut ku usir

Dia tak bergerak

“Masih mau mendengar

Suara sumbang nan lantang”

Begitu bisiknya

Dengarnya dia dengan setulus hati

Suara sumbang nan lantang

Rahaditya A. Nugraha (310510)